Header Ads Widget

Darussalam Catering

Jejak Dedikasi Senat Mahasiswa: Peran, Keteladanan, dan Kebermanfaatan


Ujian universitas di depan mata. Hari-hari ini, mahasiswa Indonesia di Mesir hilir mudik membawa buku pelajaran dari satu tempat belajar ke tempat belajar lainnya. Semuanya sibuk berkutat dengan diktat. Segala upaya dikerahkan untuk memberikan usaha terbaik dalam menghadapi ujian termin. Jika ditilik, di tengah kegempitaan miliu belajar Masisir terdapat peran Senat Mahasiswa (Sema) yang turut hadir. Peran Sema dalam mendukung proses akademik Masisir telah diupayakan dalam pelbagai program bahkan sejak proses daftar ulang.

Dalam menjalani dinamika sebagai pelajar universitas di Mesir, Masisir tidak lagi asing dengan Senat Mahasiswa. Namun, sudah sejauh mana kita mengenal Sema? Apa itu Senat Mahasiswa? Sejak kapan dan untuk apa didirikan? Bagaimana dinamikanya? Seberapa nyata peran yang bisa dirasakan oleh para mahasiswa? Dan seberpa perlu mahasiswa Indonesia di Mesir kepada senat mahasiswa?

Antara Senat Mahasiswa di Indonesia dan Mesir

Secara etimologis, kata senat memiliki beberapa makna. Menurut Bahasa Indonesia, senat dapat berarti dewan perwakilan rakyat tertinggi, dewan pengajar di perguruan tinggi, atau organisasi mahasiswa pada tingkat fakultas. Senat yang kami maksud tentu merujuk pada makna ketiga.

Senat mahasiswa sendiri memiliki beberapa tugas yaitu: sebagai perwakilan mahasiswa, menyalurkan minat dan bakat, menyampaikan aspirasi mahasiswa, membina perilaku mahasiswa, dan membentuk mahasiswa agar lebih kritis. Seperti itulah Sema yang dikenal dan berjalan di berbagai universitas secara umum di Indonesia.

Senat Mahasiswa Indonesia di Mesir mengambil bentuk yang sedikit berbeda secara konseptual dibanding dengan yang ada di tanah air. Berangkat dari antusiasme yang ada di kalangan Mahasiswa Indonesia di Mesir khususnya di Universitas Al-Azhar dan semakin bertambahnya jumlah mahasiswa yang ada, muncul inisiatif untuk membentuk organisasi kefakultasan untuk memfasilitasi segala kebutuhan akademis mahasiswa yang memang belum difasilitasi oleh universitas.

Inisiatif ini berkembang hingga dinaungi oleh UU PPMI 2019, Bab II, Pasal 3, yang secara resmi menentukan kedudukan Senat Mahasiswa Indonesia di Mesir: “Senat Mahasiswa merupakan Lembaga Kefakultasan Otonom di bawah naungan organisasi induk PPMI Mesir.” Pengertian Sema sendiri disebut dalam Bab VI, Pasal 12 tentang Lembaga kefakultasan, bahwa “Senat Fakultas adalah Lembaga Otonom (LO) di lingkungan PPMI Mesir yang secara khusus mewadahi anggota PPMI Mesir berdasarkan fakultas yang bergerak di bidang pendidikan dan keilmuan”.

Kembali merujuk pada UU yang ada, terdapat 4 Lembaga Kefakultasan – yang tergabung dalam Forsema – yang telah resmi berada di bawah naungan PPMI Mesir, yaitu: Sema Fakultas Bahasa Arab (Sema-FBA), Sema Fakultas Dirasat Islamiyah wal Arabiyah (Sema-FDI), Sema Fakultas Syariah Islamiyah (Sema-FSI) dan Sema Fakultas Ushuluddin (Sema-FU). Selain empat Sema yang telah resmi tercantum di UU PPMI, terdapat Sema Fakultas Syari’ah wal Qanun (Sema-FSQ) dan Sema Fakultas Kedokteran (Sema-FK) yang sudah terbentuk dan aktif menaungi para mahasiswa fakultasnya dan masih dalam proses pengesahan secara resmi. Keanggotan dalam Senat Mahasiswa Indonesia di Mesir berbasis pada fakultas-fakultas yang sebagian besar berada di Universitas Al-Azhar selain Sema FK yang juga ikut menaungi mahasiswa-mahasiswa Indonesia fakultas kedokteran universitas lain di Mesir.

Bermula dari Kelompok Belajar

Sema bermula dari wadah belajar yang secara murni diinisiasi oleh para mahasiswa sejak tahun 1993. Sema-FBA dan Sema-FSQ, keduanya ada sejak tahun 1993 dengan tujuan awal sebagai wadah belajar tambahan mahasiswa di luar jam perkuliahan. Disusul dengan Sema-FU di tahun 2001, dan Sema-FDI tahun 2003, serta Sema-FSI tahun 2005.

Di antara ketiga Sema yang berturut-turut muncul selama 4 tahun ini, Sema-FU dan Sema-FSI menjadi Sema yang memiliki anggota terbanyak hingga saat ini. Hal ini dikarenakan minat Masisir yang cukup tinggi dalam memilih kedua fakultas tersebut. Terakhir dan yang paling baru ada Sema-FK yang baru diresmikan tahun lalu, tepatnya 06 Mei 2024.

Kendati didirikan pada tahun yang berbeda-beda dan memiliki jarak yang cukup signifikan, tetapi keseluruhannya memiliki latar belakang yang hampir sama, yaitu demi mewadahi Mahasiswa Indonesia di Mesir dalam pembelajaran, membantu mahasiswa dalam memperoleh informasi perkuliahan, dan mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan akademik dan keilmuan.

Demi mewujudkan cita-cita luhur itu, Senat Mahasiswa selalu berupaya menjadikan ekosistem keorganisasian mereka sehat, kondusif, dan suportif. Upaya itu dimulai termanifestasi dari konsep dasar hingga eksekusi-eksekusi program.

Pasak dan Kompas Senat Mahasiswa

Tidak dipungkiri, dalam membentuk suatu organisasi yang ideal, diperlukan dasar dalam setiap pergerakannya. Senat sendiri dalam menjalankan programnya, menjadikan AD/ART sebagai dasar kehidupan organisasi sebagaimana layaknya organisasi lain. Dasar inilah yang menjadi landasan senat dalam menghidupkan peran mereka dalam dunia perkuliahan mahasiswa. Peran dasar organisasi, nilai, serta landasan dalam suatu organisasi ibarat pasak yang akan menjadi pondasi dalam mempertahankan dan mengembangkan sistem yang telah dibangun sejak lama. 

Karena AD/ART sendiri masih bersifat umum maka diperlukan beberapa pedoman lanjutan untuk merincikannya menjadi lebih terperinci. Apalagi jika jumlah warga dan pengurus sampai pada angka yang cukup besar. Dalam hal ini, Sema-FU dan Sema-FSI memiliki kebijakan lebih lanjut.

Di Sema-FSI terdapat Rancangan Umum Kaderisasi (RUK) sebagai pedoman untuk menyempurnakan pelaksanaan pergerakannya. Dalam menyusun RUK ini, ada target-target yang diwujudkan dengan ukuran kompetensi setiap jenjang dari mulai tingkat 1 hingga tingkat 4. “Jadi seperti di tingkat satu itu udah bisa apa, tingkat dua itu udah bisa apa dan lain sebagainya. Contohnya di tingkat satu itu harus bisa menguasai Bahasa Arab dan ilmu-ilmu dasar Syariah. Di tingkat dua itu pemantapan tentang ilmu-ilmu alat. Tingkat tiga itu tentang public speaking, terus ada pemahaman tentang ekonomi syariah. Tingkat empat dia harus bisa ngajar paham cara berdakwah. Kompetensi-kompetensi itulah yang kemudian diadaptasi hingga terbentuknya sebuah proker (program kerja),” jelas Fikri Abdul Azis, Ketua Sema-FSI.

Senada dengan Sema-FSI, Sema-FU juga memiliki RUK. Di samping itu setiap program Sema-FU memiliki landasan yang harus berdasarkan nilai-nilai: kekeluargaan, profesionalitas, dan progresivitas yang diperumpamakan seperti tangga. Untuk anak tangga pertama ada kekeluargaan, anak tangga kedua profesionalitas, dan anak tangga yang terakhir adalah progresivitas. Jadi untuk menapaki anak tangga ketiga, yaitu progresivitas harus melalui dua anak tangga sebelumnya, yaitu kekeluargaan dan profesionalitas.

Selain itu, guna menunjang keberlangsungan kegiatannya, Rancangan Kerja Tahunan (RKT) juga dibuat setiap tahunnya oleh Sema-FU, di mana itu berperan sebagai kompas dalam berjalannya seluruh kegiatan dan program yang dimiliki.

Seluruh Sema memiliki kesamaan nilai dasar dalam membuat program, yakni berorientasi pada penyelesaian masalah yang terjadi di lingkup mahasiswa serta memberikan manfaat yang bisa berdampak pada mahasiswa. Proses tersebut dijalankan dengan mengumpulkan berbagai problem yang ada dan menjadikan program yang diadakan sebagai solusi demi kemaslahatan Mahasiswa Indonesia di Mesir. Dengan dasar dan haluan yang jelas, program yang dicanangkan Sema menjadi terukur dan tersistem.

Anatomi Stuktural Organisasi Senat Mahasiwa

Seluruh kegiatan Sema yang ada, didukung oleh divisi-divisi yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan setiap organisasinya. Walaupun memiliki nama dan latar belakang yang sama, namun masing-masing Sema memiliki beberapa divisi yang berbeda.

Seperti Departemen Litpen (Literasi dan Kepenulisan) yang ada di Sema FBA, menyalurkan minat menulis mahasiswa FBA melalui pengelolaan laman Fanmaqal, kegiatan literasi, dan jurnalistik terkait Fakultas Bahasa Arab.

Sema-FSI pun memiliki divisi yang berbeda dari Sema yang lain, yaitu divisi keputrian. Dibentuk dengan kesadaran bahwa mahasiswi memiliki kesempatan lebih dalam menggali hal-hal yang berkaitan dengan fikih wanita. Dalam langkah konkretnya, divisi ini berhasil mengadakan Seminar seputar masalah-masalah fikih wanita.

Fakultas Kedokteran sebagai penggerak edukasi kesehatan di kalangan Masisir, mempunyai anatomi yang berbeda juga. Sema-FK tentunya memiliki Divisi Akomodasi yang bertugas untuk memfasilitasi kebutuhan medical check up yang sudah berlangsung belasan kali.

Dinamika Program Senat

Kegiatan dan program yang berada di dalam naungan Senat sangat beragam sesuai dengan kebutuhan dan kemaslahatan warga fakultasnya. Salah satu kegiatan yang dimiliki oleh seluruh Senat adalah Program Orientasi Mahasiswa Baru dengan nama yang berbeda-beda. Sema-FSI dengan SHOW (Syariah Orientation Week), Sema-FU dengan ITTIBA’ (Iltiqa’ At-Thullab Al-Judud ma’a Ittihad At-Thalabah Al-Indunisiyyin bi Kuliyyati Ushuludin), Sema-FBA dengan Mitsal (Minggu Ta’rif dan Orientasi Mahasiswa Lughoh Arabi), serta Sema-FDI dengan TADRIS (Ta’aruf Dirasat Islamiyah wa Arabiyah). Masing-masing orientasi memiliki variasi konsep yang diatur sedemikian rupa sesuai dengan Sema-nya.

Sebagaimana hakikat Sema sebagai wadah belajar dan pembelajaran, setiap Sema mengadakan beberapa program mulai dari mudzakarah barang (mabar), bimbingan belajar (bimbel), hingga martikulasi yang ada di Sema-FK. Semua wadah pembelajaran ini diadakan guna meningkatkan indeks kesuksesan akademik mahasiswa di universitas. Sema juga mendukung aktivitas ‘mabar’ yang diadakan mandiri oleh berbagai kalangan mahasiswa dengan memberikan dana subsidi. Selain mendukung proses pembelajaran, Sema pun rutin mengadakan Takrim lil Mutafawwiqin sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian akademik mahasiswa masing-masing fakultas.

Ada juga program pengkaderan formal yang dirancang dalam bentuk magang organisasi. Sema-FSI dengan program Aksyafa-nya, program Arkamuda yang diadakan oleh Sema-FU, dan Sema-FBA dengan program Lughah-Preneur. Semua kegiatan tersebut dibuat agar sistem regenerasi senat mahasiswa terus berkontinuitas.

Sema-FSI memiliki berbagai program unggulan yaitu Academic Bank, program ini berbentuk sebuah platform yang mana isinya berupa bank rekaman, rangkuman, dan contoh-contoh soal ujian. Lalu ada Program Syariah Award, merupakan program yang diadakan sebagai wadah untuk memberikan apresiasi mahasiswa fakultas yang berprestasi. Sema-FSI juga memiliki program TOF (Train of Fuqoha’) sebagai wadah diskusi mahasiswa. Baru-baru ini Sema-FSI meluncurkan program baru, yakni Syafi’I Code yakni sebuah program yang diadakan guna mendukung mahasiswa dalam memahami istilah-istilah yang ada di kitab karangan Imam Syafi’i.

Sema-FU juga memiliki berbagai program yang bermanfaat, di antaranya Ushul Skill Up yang diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan skill dasar yang harus dimiliki mahasiswa. Selanjutnya ada Mawapres (Mahasiswa Berprestasi), program yang dirancang dengan sistem sedemikian rupa untuk dapat memilih dan membentuk Mahasiswa ideal yang diharapkan mampu menjadi panutan bagi mahasiswa yang lain. Teras Ushul, berupa siaran wawancara bersama beberapa narasumber berkompeten yang mengulas hal-hal seputar keilmuan Ushuluddin. Di akhir periode, Sema-FU menggelar Penganugerahan untuk mengapresiasi berbagai pihak yang terlibat dengan berbagai pergerakan yang dimiliki.

Senat-FBA hadir dengan Pengakaderan Sejarawan Muda dan Pengakaderan Sastrawan Muda sebagai program unggulannya. Di samping itu, Usbu’ al-Adab wa At-Tarikh turut diadakan selama satu minggu dalam setiap tahunnya sebagai wadah bincang sastra dan sejarah bagi para mahasiswa, lalu rihlah tarikhiyyah dan adabiyyah, yang kemudian diakhiri dengan pemberian apresiasi kepada mahasiswa berprestasi dan mahasiswa yang aktif dalam setiap program senat.

Sema-FDI juga memiliki beberapa program yang menjadi mesin peningkatan taraf kesuksesan akademis. Sema-FDI dalam upayanya ikut melibatkan para dosen pada sebuah program Daurah Ilmiyyah. Sema-FDI dalam dinamikanya dapat melebarkan kerja samanya di bidang pengembangan akademik hingga dapat menggandeng mahasiswa pascasarjana Universitas UIN Syarif Hidayatullah.

Selain empat Sema yang sudah disebut, ada Sema-FSQ punya program diskusi rutininan. Program ini diberi nama Ngeteh (Ngobrol Tentang Hukum). Program ini diprakarsai sebagai wadah diskusi hukum sesama mahasiswa FSQ. 

Kemudian ada Sema-FK yang memiliki program cukup menarik dan berbeda dari yang lain, yaitu Medical Check Up. Meskipun belum genap satu tahun dan belum tercantum di UU PPMI, namun program ini sudah bisa dirasakan dampaknya bukan hanya oleh anggota Sema itu sendiri, melainkan oleh seluruh warga PPMI.

Dalam hal administrasi, Senat Mahasiswa hadir bersama Wihdah PPMI Mesir untuk mengadakan program pembayaran rusum (daftar ulang) kolektif khusus untuk mahasiswi Indonesia fakultas Dirasat Islamiyyah wa ‘Arabiyyah sebagai respon atas keluhan yang terus berulang mengenai penumpukan antrean administrasi kampus. Ketidakefisienan yang ada menyebabkan beberapa mahasiswi bahkan rela datang sejak dini hari demi mendapatkan nomor antrian lebih awal, hal ini menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran karena melihat kondisi malam hari yang kurang aman bagi mahasiswi. Pihak Sema bersama Wihdah dalam melaporkan permasalahan tersebut ke dekan fakultas dan menginisiasi adanya pembayaran kolektif. Upaya ini berhasil membantu memperlancar proses administrasi, mengurangi kericuhan, dan menciptakan suasana kampus yang lebih tertib dan kondusif bagi seluruh mahasiswi.

Idealisme Prinsip Senat

Setiap Sema pun memiliki prinsip yang hampir sama, di antaranya adalah tidak melaksanakan kegiatan di jam perkuliahan kecuali mendesak. Prinsip tersebut sangat layak menjadi teladan melihat banyaknya kegiatan keorganisasian Masisir yang masih dilaksanakan saat jam perkuliahan berlangsung, karena tiadanya absen di kampus. Sema tentu menghindari hal tersebut selaku garda terdepan dalam mendukung perjalanan akademis Masisir.

Selain melaksanakan kegiatan di luar jam perkuliahan, Sema pun terkenal dengan ketepatan waktunya dalam menggelar berbagai acara, sebisa mungkin meminimalisir keterlambatan yang sebenarnya sudah menjadi epidemi di diri Masisir ini.

Dalam membangun ekosistem organisasinya, Sema mengedepankan asas kekeluargaan sebelum tuntutan profesionalitas. Dengan ikatan yang solid, program-program dapat terwujud dengan optimal. Dengan demikian, terwujudlah keseimbangan antara unsur struktural dan kultural di internal Sema.

Kemerdekaan Finansial Ala Sema

Aspek keuangan sendiri merupakan suatu hal pokok yang pasti dibutuhkan oleh setiap organisasi mahasiswa yang ada di Mesir, termasuk Sema. Keuangan yang baik tentu menjadi sumber kekuatan untuk senat. Walaupun setiap Sema secara aturan seharusnya mendapatkan block grant rutin dari PPMI, tetapi Sema tidak berhenti menggalang usaha untuk medapatkan dana lebih demi memenuhi banyak kebutuhan.

Sema-FSI memiliki badan usaha yang berperan sebagai tulang punggung perekonomian organisasi. Sebagai contoh yaitu Sharia Store merupakan salah satu sumber pemasukan yang besar bagi organisasi melalui produk-produk merchandise yang dibutuhkan mahasiswa.

Lain halnya dengan yang dilakukan oleh Sema-FU, di mana pendanaannya berasal dari usaha kreatif senat itu sendiri, yaitu UshulPedia yang menjual berbagai merchandise.

Untuk Sema-FDI sendiri mendapatkan pemasukan tambahan dari penjualan rangkuman muqarrar kepada para anggotanya yang diinisiasi oleh Divisi Ekonomi Kreatif. Sema-FBA mendapat pemasukkan tambahan berasal dari penjualan karya tulis para anggota senatnya. Sema-FK menerima surplus dari kerja sama dalam pelaksanaan medical check up dengan berbagai organisasi yang ada. Sedangkan untuk Sema-FSQ mendapat pemasukkan tambahan dari iuran anggota-anggotanya.

Dampak yang Dirasakan Anggota Sema 

Dampak yang dihasilkan oleh warga masing-masing senat pun beragam. Menurut Fitratul Mutmainnah selaku mahasiswi tingkat 2 Fakultas Syariah wal Qanun, adanya senat ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas akademik mahasiswanya salah satunya yang dirasakan adalah melalui program 'Ngeteh' (ngobrolin tentang hukum) yang dapat melatih soft skill dengan belajar berani persentasi, belajar kritis, dan belajar problem solving.

Revanza Febrian, mahasiswa tingkat Fakultas Ushuluddin, menyampaikan bahwa kehadiran senat di tengah-tengah mahasiswa membuat kehidupan mahasiswa menjadi jauh lebih mudah. Dengan salah satu program senat FU, yaitu Networking, Desain Grafis agar para mahasiswa tidak hanya pandai dalam bidang akademis saja seperti membaca kitab, tetapi juga pandai dalam bidang non-akademis.

Pendapat lain datang dari Ghiyats Hamdi – mahasiswa tingkat Fakultas Bahasa Arab – yang merasakan dampak positif senat berupa pengembangan skill organisasi dan pola pikir, sehingga ia bisa lebih terlatih dalam berpikir strategis dan manajemen waktu.


Posting Komentar

2 Komentar

  1. keren banget temen2 senat🙌

    BalasHapus
  2. Senat teruslah membawa angin positif untum mahasiswa dan teladan baik

    BalasHapus