Forum Lingkar Pena (FLP) adalah komunitas kepenulisan yang telah bergerak aktif di bidang literasi baik di dalam maupun luar negeri. Di Mesir sendiri, FLP awalnya pernah diusung oleh Habiburrahman El-Shirazy dan Fera Andriani Jakfar hingga aktif selama beberapa masa dan tercatat sebagai Organisasi Khusus (OK) di PPMI selaku organisasi induk mahasiswa Indonesia di Mesir. Namun, FLP tercatat mulai mati suri sejak COVID-19, tepatnya lima tahun lalu sampai pada tahun 2025 ini. FLP kembali hadir dengan ditengarai oleh pelantikan pengurus baru pada Jum’at pagi (28/02). Pelantikan digelar secara virtual melalui telekonferensi, 10 orang pengurus baru yang berusaha menghidupkan kembali FLP dikukuhkan status kepengurusannya oleh Ketua FLP Pusat, S Gegge Mappangewa. Badrul Novis, ketua baru FLP Wilayah Mesir menyampaikan bahwa motivasinya menghidupkan kembali FLP adalah untuk mewadahi teman-teman yang ingin menerbitkan karya-karyanya dalam mengimplementasikan teori kepenulisan yang selama ini sudah dipelajari.
Rentetan ‘reborn’ FLP ini dilanjutkan dengan sharing session yang digelar langsung pada siang harinya di Sekretariat IKPM Kairo dengan menghadirkan Bapak Indra Gunawan, Lc., MA., yang pada masanya pernah menjabat menjadi Ketua FLP Mesir. Dalam kesempatan tersebut, Bapak Indra Gunawan menerangkan bahwa FLP merupakan sepertiga dari kehidupannya di Mesir. Pertemuan berjalan dengan obrolan ringan yang berisi kisah pengalaman dari pembicara yang sengaja dituturkan untuk menjadi bekal bagi para pengurus baru FLP Mesir.
Fikih Azali, yang juga menjabat sebagai Ketua FLP Mesir, menerangkan bahwa salah satu upaya yang akan digalangkan ke depannya untuk menghidupkan literasi di kalangan masisir adalah dengan mewujudkan visi FLP sendiri yaitu: membangun Indonesia cinta membaca dan menulis serta membangun jaringan penulis berkualitas di Indonesia; yang diterjemahkan ke dalam misi-misi berikut:
1) menjadi wadah bagi penulis dan calon penulis,
2) meningkatkan mutu dan produktivitas (tulisan) para anggotanya sebagai sumbangsih berarti bagi masyarakat,
3) turut meningkatkan budaya membaca dan menulis, terutama bagi kaum muda di Indonesia, dan
4) menjadi organisasi yang turut membidani kelahiran penulis baru dari daerah seluruh Indonesia.
0 Komentar