Header Ads Widget

Darussalam Audio

Bedah Buku bersama Uma Oki: Memahami Tidak Harus Menyetujui


Pendarmesir.com, Kairo – Melanjutkan rangkaian acara hari ulang tahunnya yang ke-32, Perpustakaan Mahasiswa Indonesia Kairo (PMIK) mengadakan Bedah Buku: Sebentang Kearifan dari Barat bersama Uma Oki Setiana Dewi pada Sabtu (30/11) siang, di Aula PMIK, Wisma Nusantara. Acara ini terbuka untuk Masisir dan diikuti juga oleh peserta lomba puisi esai, dimana para pemenang akan diumumkan di akhir acara. Melalui kegiatan bedah buku ini, diajak untuk menuang ide dan ilmunya dalam buku dan mendapatkan wawasan seputar dakwah di barat.

Sebentang Kearifan dari Barat adalah buku yang dijanjikan oleh Uma Oki saat mengikuti beasiswa untuk belajar Islamic Studies di beberapa kampus di Australia, Jerman, dan Spanyol. Buku ini menceritakan secara detail pengalaman unik melihat perkembangan masyarakat muslim di sana dan merasakan menjadi penduduk minoritas. Beliau berkata, “Ketika akhirnya Uma menjelajah kemana-mana dan merasakan sendiri sebagai minoritas, akhirnya jadi paham perasaan itu, sehingga dibutuhkan saling bercengkrama satu sama lain untuk menghilangkan berbagai macam prasangka sehingga bisa berdampingan dengan baik.”

Uma Oki membagikan cerita-cerita unik semasa ia di barat, mulai dari seorang Imam yang membentuk komunitas untuk LGBT muslim di Australia dan sebuah masjid kontroversial di Jerman dimana imam dan khatibnya seorang Wanita. Uma Oki menceritakan bagaimana komunitas LGBT muslim di negara minoritas muslim mendapat banyak kecaman. Mereka merasakan islamofobia dari penduduk non-muslim dan homofobia dari penduduk muslim.  juga menjelaskan metodologi yang digunakan oleh imam masjid dari Jerman saat menghadapi persoalan sehari-hari. Ia akan merujuk kepada Al-Qur’an dan mendiskusikannya dengan para akademisi. Hasil diskusi itulah yang kemudian diaplikasikan untuk menyelsaikan permasalahan mereka.

“Ketika mendengarkan hal tersebut, tentu informasi itu pasti berbeda dengan yang Uma yakini. Tapi tidak masalah. Dia punya pemahaman seperti itu, kita punya pemahaman seperti ini. Saling menghormati satu sama lain. Ketika beliau bertanya, kita akan menjelaskan apa yang menjadi prinsip kita,” tegas Uma Oki tentang bagaimana fenomena yang dilihatnya tidak boleh langsung disalahkan, dan harus didengarkan terlebih dahulu.

Di akhir buku, Uma Oki membagikan refleksi dirinya seusai perjalanannya di barat. Pengalaman itu mengajarkannya untuk membuka pikiran dan toleransi terhadap pemikiran orang lain. Uma Oki menegaskan bahwa memahami tidak harus menyetujui. Ia juga berpesan agar Masisir tidak menyerah sebelum berperang dan menyelesaikan apa yang sudah mereka mulai.

 

Red: Haekal Afriadi
Editor: Fakiha Zamzami Fuad

Posting Komentar

0 Komentar