Header Ads Widget

Darussalam Audio

Simposium Timtengka; Siapkan Generasi Emas Indonesia

 


Pendar, Mesir – Pada tahun 2045 mendatang Indonesia akan mengalami bonus demografi. Oleh karena itu, untuk menjadi negara maju Indonesia harus benar-benar mempersiapkan generasi mudanya untuk memanfaatkan bonus demografi ini dengan sebaik-baiknya. Sudah seharusnya generasi muda Indonesia membangun kesadaran itu sendiri untuk membawa Indonesia menuju negara yang adidaya. Inilah latar belakang tema penyelenggaraan Simposium Persatuan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika (PPIDK Timtengka) untuk para mahasiswa sebagai pemeran penting menuju Indonesia emas 2045, tema itu adalah “Optimalisasi Potensi Pelajar Indonesia Di Timur Tengah Dan Afrika Dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045”.

Sabtu siang (3/8), bertempat di Al-Azhar Conference Centre (ACC), Madinat Nasr. PPIDK Timtengka, sebagai organisasi yang menaungi seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia di Timur Tengah dan Afrika menyelenggarakan Grand Opening untuk rentetan simposium tahunan untuk persatuan pelajar di kawasan Timtengka dengan PPMI Mesir pada tahun ini sebagai tuan rumah. Simposium ini diikuti oleh delegasi dari setiap negara di Timur Tengah dan Afrika.

Turut menambah kemegahan acara, telah hadir para tokoh-tokoh besar,  Prof. Dr. Muhammad Abdurrahman Ad-Duwaini (Wakil Grand Syekh Al-Azhar Asy-Syarif), Prof. Dr. Nazir Muhammad ‘Iyadh (Sekjen Majma’ Buhuts Al-Islamiyyah), Prof. Dr. Nahla Shabri As-Saidi (Penasehat Grand Syekh Al-Azhar), Prof. Dr. Salamah Ali Dawud (Rektor Universitas Al-Azhar), Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo M.Si. (Ketua Asfa Foundation), Prof. Dr. KH. Noor Ahmad (Ketua Baznas), Zaim Nasution (Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Arab Mesir), juga KH. Anang Rikza Masyhadi  dan KH. Anizar Masyhadi (Pimpinan Pondok Modern Tazakka). Tidak luput tamu-tamu penting lainnya yang mengisi seminar panel secara daring maupun luring.

Setelah usainya Grand Opening, rentetan Simposium ini dilanjutkan dengan seminar panel yang juga termasuk dari rentetan utama simposium di hari selanjutnya. Simposium kali ini tidak hanya dilakukan dalam dua hari, melainkan memiliki rentetan yang cukup banyak seperti akan diadakannya workshop di hari ketiga, dan ditutup persidangan di hari keempat.

 

Red: Dzikri

Editor: Ilmi Hatta

Posting Komentar

0 Komentar