Nasr City, Ahad pagi (4/8), setelah memberikan welcoming speech di
rentetan seminar panel Simposium Persatuan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan
Timur Tengah dan Afrika (PPIDK), TGB. Dr. Muhammad Zainul Majdi Lc, MA., Ketua OIAA
(Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar) Indonesia di depan pers menyampaikan
pesan penting seputar tingginya jumlah kedatangan mahasiswa Indonesia ke
Mesir yang memerlukan kesepakatan untuk dibatasi.
Beliau menyampaikan ada kemungkinan bertambahnya jumlah kedatangan
mahasiswa Indonesia ke Mesir di tahun-tahun yang akan datang hingga menyebutkan
data jumlah pendaftar ujian penerimaan dan yang diterima, “Setiap tahun peminat
belajar ke Al-Azhar itu selalu meningkat, yang mengikuti ujian saja sampai 6000
setiap tahun dan yang diluluskan sekitar 1400 sampai 1500”.
Kendati demikian, beliau ikut menyadari bahwa akan muncul problem seiring
dengan membludaknya kuantitas mahasiswa yang belajar di Mesir. “Tentu
peningkatan kuantitas itu menghadirkan situasi-situasi dan kondisi objektif
yang tidak semuanya baik.”
Dalam mengawal kuantitas yang besar ini beliau menyampaikan harapan untuk diadakannya
perapihan dalam urusan keberangkatan calon mahasiswa ke Mesir dengan sebuah studi
yang hasilnya harus menjadi tanggung jawab bersama, “Ini tentu menimbulkan harapan,
bahwa kalau bisa coba dirapikan untuk keberangkatan dan seterusnya. Menurut
saya tergantung dari semua stakeholder, dari pihak Al-Azhar, Pemerintah Indonesia,
Pemerintah Mesir, itu yang utama. Kita bicara berapa si idealnya jumlah
mahasiswa Indonesia di Kairo. Bisa dibikin studinya, ada hitung-hitungannya,
ada proximity-nya (alat deteksi). Kira-kira berapa, berdasarkan daya
dukung di Mesir supaya bisa dimitigasi kalau ada masalah sosial, kemasyarakatan,
atau bahkan keamanan. Kalau sudah bicara bareng lalu sampai pada angka tertentu
maka itu yang menjadi tanggung jawab bersama, sehingga tidak ada lagi saling
salah menyalahkan.”
Studi yang dimaksud ini ditekankan oleh TGB supaya tidak ada lagi pembicaraan
yang liar seputar mahasiswa Indonesia di Mesir, dan beliau menyampaikan bahwa
pembahasaan harus dievaluasi setiap tahunnya setiap tahunnya untuk pertimbangan
bertambah atau berkurangnya jumlah yang sudah disepakati. Beliau meminta kepada
PPMI Mesir dan segenap mahasiswa untuk menjaga bersama lingkungan mahasiswa di
Mesir demi maslahat bersama.
“
0 Komentar