Header Ads Widget

Darussalam Audio

Bercengkerama dengan Para Penjajah, Menjadi Manusia Paling Naif Sedunia

 

Massa bakar bendera Israel saat demo di kawasan Patung Kuda (Ilham-detikcom)

 oleh: Indy Ahmad

ÙˆَÙ„َÙ† تَرْضَÙ‰ٰ عَنكَ ٱلْÙŠَÙ‡ُودُ ÙˆَÙ„َا ٱلنَّصَٰرَÙ‰ٰ Ø­َتَّÙ‰ٰ تَتَّبِعَ Ù…ِÙ„َّتَÙ‡ُÙ…ْ

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu sampai kamu mengikuti agama mereka”. (Al-Baqarah 120)

              Sebagai permulaan membuka wawasan samudra ilmu, saya akan memulai dengan sebuah kisah. Aldo mendapati gerombolan perampok menerobos masuk ke kediamannya, merampas harta, merusak, mengambil surat kepemilikan tanah dan mengusir Aldo dan keluarganya pergi dari rumah miliknya sendiri. Tahun demi tahun keturunan dari para perampok itu beranak-pinak di rumahnya.

              Dia sadar bahwa satu-satunya jalan untuk mengambil haknya yang dicuri adalah dengan merebutnya kembali. Pada awal hari setelah perampokan dulu, ia sempat menemui para pelaku untuk meminta rumahnya dikembalikan. Tentu saja jawabannya tidak!

              Neraka telah turun ke dunia pada 14 Mei 1948. Hari itu merupakan sejarah besar dunia dimulai dengan berdirinya negara penjajah Israel, awal mula penderitaan rakyat Palestina. Terusir dari negara sendiri adalah hal yang mengerikan.

              Salah satu pelopor runtuhnya Turki Utsmani pada 3 Maret 1924, Mustafa Kemal Attaturk juga merupakan dalang yang mengakibatkan rakyat Palestina terusir. Tercemarnya udara Istanbul dengan polusi sekulerisme, penderitaan ditambah penderitaan disusul lagi dengan penderitaan menjadikan hari itu sebagai sejarah kelam bagi umat Islam. Tatkala Turki jatuh pada sekulerisme, Inggris dengan ganas merebut tanah Palestina, menjadikannya tanah jajahan.

              Apakah hubungan diplomasi pernah dilakukan supaya rakyat Palestina mendapatkan haknya Kembali? Jawabannya adalah pernah. Melalui sidang yang dilaksanakan PBB, hubungan diplomatik yang dilakukan banyak negara di dunia pernah terlaksana, namun hasilnya sama. Para penjajah itu tidak pernah mau menyerahkan tanah jajahannya.

              Indonesia negara kita yang berdaulat tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara penjajah. Negara kita selalu mengedepankan hak-hak rakyat Palestina.

              Kunjungan lima warga negara Indonesia menemui petinggi Israel yang belum lama ini terjadi menjadi hal memalukan bagi bangsa kita. Bagaimana tidak, negara kita sangat konsisten menolak menjalin hubungan dengan para penjajah, tetapi beberapa warga Indonesia yang mengatasnamakan negara dengan bangga bercengkerama meneguk sajian dengan para penjajah di saat saudara seiman kita mengalami penderitaan yang luar biasa.

              Seorang Muslim terlebih bila dia adalah kader ulama tidak boleh bodoh. Jangan menjadi naif tidak bisa membedakan mana penjajah dan mana yang tidak. Jangan karena ulah tingkahnya menjerumuskan dirinya menjadi sekutu musuh.

              Jangan lupa akan Sejarah bangsa kita. Dahulu sebagian rakyat bangsa kita dicap sebagai Londo Ireng karena menjilat kaki penjajah Belanda. Rela mengkhianati bangsa sendiri demi upah yang tidak sebanding.

              Ayat Qur’an pada paragraf pertama menjelaskan kepada kita untuk senantiasa sadar dan waspada bahwa zionis Yahudi tidak akan pernah senang terhadap apa yang kita perjuangkan, sampai kita tunduk kepada ajaran mereka. Mereka senantiasa mencari celah, memperdayai kita dengan rayuan hingga godaan untuk menjadi sekutu yang berdiri di pihaknya. Perlu dipertanyakan lagi keimanan seorang muslim bila meragukan kebenaran ayat ini.

              Semoga kita selalu dilindungi Allah SWT dari tipu daya mereka.

Posting Komentar

0 Komentar