Akulah saksi,
Dari tangan yang tak pernah letih
dan kaki yang tak kenal ringkih
Terik surya tak menghanguskan cintamu
Debu Jalanan tak menghempaskan citamu
Hembusan napasmu lirih membisikan ...
Ketulusan, yang takkan berbentuk pinta
Terucap dalam gerak, tersirat penuh makna.
Akulah saksi,
Dari melodi peluh yang mengalir
dan irama eluh yang menitik
Nada jatuh bangun yang menghiasi
Merajut satu lagu merdu nan syahdu
Membelai tengkukku, menggetarkan nuraniku
Setiap detiknya terpancar dari parasmu
Bukti nyata tanpa perlu berkata.
Akulah saksi,
Dari nestapa yang kau tenggelamkan
Sang aktor ulung nan unggul
Sekaligus sutradara dan penulis naskahnya
Kau jadikan wajah meronamu: wajan
Tempat bercampurnya bumbu-bumbu emosi
Suka dan duka, berang dan tenang, menyatu
dileburkan dalam aliran drama seringaimu
Bernuansa keihklasan dalam perjuangan.
Rabu, 14 Juli 2021
1 Komentar
Sedih inget umi. Lihat diri sendiri masih jauh dari membahagiakannya
BalasHapus