Oleh: Ihya'
Pelangi banglas menyusup dalam rekah
Tatapanku nanar, pada kada inginku ingkar
Sanubari menghitam berselaksa celah
Degup dada & kepala menjadi denyar
Belenggu tangan mengantar pada pecah
Inginku langgas, namun itu tiada sebentar
Jutaan gelabah tunduk pada satu kalah
Apakah sudah waktunya aku gentar
Duhai pembacaku, jangan bosan-bosan
Pada jeritan hati yang setengah mati
Kutitipkan untaian jiwa di setiap tulisan
Kugubahkan dari runyam semua arti
Mampukah kalian untuk menerjemahkan
Tolong, kudamba hanya putihnya melati
Aster & Anyelir nan penuh kebanggaan
Bahar, mungkinkah kuikut di atas pedati
Kalah, mau sampai kapan aku kalah?
Membiarkan ceruk terus terpatri
Menaklukan dunia sungguh mudah,
Yang sulit menaklukan diri sendiri
0 Komentar